Tentangmu,
Tentang seseorang yang telah lama tinggal dimasa lalu..
Tentang seseorang yang hidup diruang hati yang tak bisa mati..
Kini, waktu telah berputar begitu jauh, hingga usia kita pun menua..
Coba lihatlah, kini mungkin rambutmu yang dulu hitam mengkilap, sekarang sudah mulai ditumbuhi beberapa uban yang memutih.
Dan lihatlah diriku, yang dulu berkulit halus mulus juga diusia sekarang sudah mulai muncul sedikit keriput di pipi dan dahi..
Takdirku dan takdirmu pun telah jauh berbeda..aku sudah menerima dengan ikhlas hati bahwa kita tidak berjodoh..
Namun,
Kenapa masih sering kau menyapaku di medsos, bahkan beberapa waktu yang lalu kau menawariku supaya kita bertemu..
Han..
Ini hal gila bagiku..
Bukan kah dulu kau yang meminta dan mengakhiri ini semua dan kemudian memilih jalanmu sendiri..
Lantas, apa artinya semua ini? Apa kau tak bisa mengunci rindumu rapat-rapat? Sehingga sering kali kau hadir dan menyapaku begitu saja.?
Han..
Jalani hidupmu dengan baik, meski diantara kita banyak hal yang tidak mudah terlupakan, namun apalah dayaku disaat itu. Meski sampai hari ini kiranya masih jelas gambaran cinta itu namun semuanya sudah terlambat..
Dan seperti sudah kutulis sebelumnya, aku tak ingin lagi mengenangnya, dan seperti yang telah kau tulis juga bahwa ini hanyalah sebuah kisah dan bukan sebuah kenangan. Jadi, kiranya Berbahagialah dengan keluarga kecilmu, karena mereka adalah masa depamu..bukan aku.
Han..
Bila hal itu boleh disebut penyesalan, maka segera berlari menjauh dan buang jauh-jauh rasa itu ke tempat yang tak ada orang lain tau. Dan bila rasa rindu itu datang mungkin padamu, maka kuncilah rapat-rapat hatimu sehingga ia tak sempat mengalir dan membawamu pergi menyapaku. Tetaplah disitu, jangan beranjak sedikitpun. Ikhlaskan lah hatimu dan hargai hidupmu serta semua yang menjadi masa depanmu.
Sering kali aku mengingkarinya bahwa sosokmu seringkali muncul dalam anganku, namun apalah daya itu hanya sebatas angan. Aku hanya manusia biasa. Hanya mencoba menjalani ini semua dengan ikhlas sesuai dengan kenyataan . Dan tentang rasa itu , memang tak ada yang bisa melarangnya termasuk presiden pun tak mungkin bisa melarangmu. Itu manusiawi.